Masa lalu yang telah dialami enggak akan pernah hilang dari ingatan gitu aja karena sesuatu yang udah terjadi dan berlalu itu udah terekam di dalam otak.
Si pemilik masa lalu adalah diri sendiri, jadi kalau kamu tiba-tiba teringat tentang masa lalu sebenarnya wajar aja karena itu memang punyamu.
Otak kita memang punya kemampuan menembus waktu dan tempat makanya ia mampu mengakses kejadian-kejadian di masa lampau yang tertanam sejak lama di dalam ingatan kita.
Hmm, apakah kamu pernah merasa terganggu dengan masa lalumu?
“Gara-gara kejadian waktu itu, aku malah yang jadi begini.”
Beberapa kali atau bahkan sering terbesit di dalam pikiranmu untuk menyalahkan kejadian-kejadian di masa lalu yang membuatmu di masa kini meratapinya.
Padahal kondisi di masa sekarang dengan masa lalumu mungkin sudah sangat berbeda jauh seperti tempatnya, kesibukan yang sedang kamu lakukan bahkan orang-orang yang ada di sekelilingmu.
Apakah sekarang kamu mulai merasa lalu bertanya-tanya, sudahkah kamu sembuh atau belum dengan luka dari masa lalu?
Cobalah cek lima tanda-tanda ini yang mungkin bisa membantumu berpikir apakah kamu sudah benar-benar sembuh atau belum dari luka masa lalumu.
1. Sensitif Jika Ditanya Tentang Masa Lalu
Di luar sana banyak sekali macam-macam orang dengan berbeda sifat. Kamu sendiri mungkin sudah memahaminya sejak lama ya?
Ada orang yang cuma kepo dengan urusan dan masalah kita namun ada juga yang benar-benar peduli sampai rela menawarkan bantuan dengan tulus.
Tapi bagaimanakah dengan responmu terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka yang terkait dengan kejadian-kejadian buruk dari masa lalumu?
Jika kamu masih merasa seperti tersetrum aliran listrik yang kemudian menuntun emosi mu menjadi kesal tandanya masih ada luka yang membekas di dalam hatimu akibat hal-hal yang terjadi di masa lalu.
Mungkin ketika ditanya oranglain kamu bisa menjawabnya dengan biasa sampai lawan bicaramu itu tidak tahu bahwa kamu kurang nyaman ditanya seperti itu.
Tapi kamu tidak pernah bisa membohongi dirimu bahwa kamu baik-baik saja ketika ditanyai hal-hal yang membuatmu sendiri menjadi sensitif.
2. Tidak Nyaman Dengan Diri Sendiri
Pernahkah kamu merasa bahwa dari masa lalu kamu banyak sekali kurangnya? Seperti tidak pernah juara kelas, merasa tidak punya teman, tidak punya bakat apapun, dan yang lainnya.
Hal-hal semacam itu dapat membuatmu tidak nyaman terhadap dirimu sendiri hingga kini karena kamu selalu memikirkan hal-hal yang tidak pernah kamu miliki dan dapatkan.
Sudah sadar atau belum, dengan menyibukkan pikiran dengan hal-hal semacam itu justru dapat mengahalangimu untuk berkembang dan berubah menjadi jauh lebih baik.
Bahkan jika terus-terusan diratapi atau menyalahkan masa lalu tanpa melakukan introspeksi diri dari kejadian masa lalu tersebut, bisa-bisa dirimu semakin tidak memiliki apapun dan melewatkan banyak kesempatan.
Kamu bisa kehilangan kesempatan untuk mulai memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi, membentuk lingkaran pertemanan yang positif, dan juga menggali potensi diri.
Lebih baik kamu mencoba untuk introspeksi dan lebih mengenali kekurangan dan kelebihanmu. Kemudian belajar menerima diri sendiri apa adanya supaya kamu nyaman dengan dirimu sendiri dan tahu bagaimana cara mengatasinya.
3. Menyalahkan Diri Sendiri
Pernahkah kamu berkata seperti ini kepada dirimu.
“Coba aja dulu aku enggak………”
Ada hal yang kamu lakukan di masa lalu yang kamu sendiri berharap tidak melakukannya karena hal-hal tersebut membuatmu menyesal.
Lalu kamu menekan dirimu sendiri dengan menyalahkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan waktu dulu.
Padahal apa yang terjadi di masa lalu belum tentu adalah kesalahanmu, mungkin memang bagian dari takdir yang kejadiannya harus seperti itu.
Jadi, kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri apalagi oranglain karena belum tentu juga apa yang terjadi saat itu adalah kesalahan oranglain.
4. Menangis Tiap Kali Teringat Masa Lalu
Masa lalu kadang muncul begitu saja di dalam pikiran tanpa disadari pemicu awalnya sebenarnya apa.
Apakah tiap teringat masa lalu itu masih membuat hatimu seperti teriris dan merasakan rasa perih?
Lalu kemudian kamu sedih bahkan menangis karena masih merasakan sakit hati setiap teringat pahitnya kejadian di masa lalu.
Hal seperti itu menunjukkan bahwa kamu masih belum bisa menerima sepenuhnya dan ikhlas terhadap hal-hal buruk yang pernah terjadi di dalam hidupmu.
Jujur saja pada dirimu sendiri bahwa memang kamu belum bisa menerimanya karena jika terjadi hal seperti itu yang dibutuhkan terkadang hanya jujur pada diri sendiri.
Bila menangis membuatmu jadi lebih lega maka menangis saja tidak perlu kamu tahan, lepaskan saja emosi-emosi negatif yang selama ini mungkin terakumulasi dalam diri tapi tidak bisa dikeluarkan.
5. Timbul Kecemasan atau Bahkan Sampai Tahap Depresi
Kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan dari masa lalu dapat berputar terus menerus seperti film di dalam pikiran.
Hal seperti itu bisa mengganggu sampai membuatmu takut terhadap masa depanmu karena dapat memicu muncul kecemasan terhadap masa depan yang belum terjadi.
“Aduh, iya ya. Kalau nanti kejadiannya seperti dulu lagi aku enggak mau, enggak bisa. Argh!”
Pengalaman-pengalaman buruk yang terjadi di masa lalu bisa dijadikan pelajaran kalau sampai terjadi hal serupa dan mungkin perlu diatasi dengan cara berbeda sehingga hasilnya pun akan berbeda.
Tapi jangan biarkan pikiran terus menerus terjebak dengan hanya memikirkan pengalaman buruk di masa lalu sehingga menimbulkan prasangka-prasangka yang tidak baik.
Ujung-ujungnya hal itu bisa menjadi kebiasaan yang membuat otakmu memikirkan hal-hal buruk yang belum terjadi sehingga membuatmu pusing sendiri.
Jika kamu terbiasa membiarkan dirimu terlarut dalam kecemasan-kecemasan tersebut lama kelamaan dapat mempengaruhi kondisi psikismu yang bisa sampai menyebabkan depresi.
Jangan biarkan dirimu sampai pada tahap ini. Namun bila kamu sudah sampai pada tahap ini janganlah kamu berdiam diri saja.
Cobalah mencari bantuan atau pertolongan dari orang terdekat terlebih dahulu dan jelaskan bagaimana kondisimu.
Atau jika kamu merasa butuh bantuan dari tenaga professional segeralah minta pertolongan dari mereka dan tak perlu merasa minder.
Kesimpulan
Jadikan masa lalu yang telah dialami adalah pelajaran hidup yang bisa menjadi bekal supaya lebih baik di masa-masa selanjutnya. Jadi jangan terus menerus menyalahkan masa lalu ya dan mulailah berdamai dengannya.
Mungkin kamu sekarang sedang memikirkan ulang harus bagaimana mengatasi diri yang belum berdamai sepenuhnya dengan masa lalu. Ayo mulailah tolong dirimu sendiri karena dirimu sendiri mungkin adalah obat terampuhnya.