Kecanduan Instagram, Kaum Wanita Harus Sadar!

wanita pecandu instagram

Jangan hidup dengan ukuran kebahagiaan orang lain dan temukan arti kebahagiaan buat dirimu sendiri.

Valencia Nathania

Terkadang beberapa dari kaum wanita sering mengeluhkan bahwa setiap kali membuka Instagram sering muncul perasaan insecure ketika melihat oranglain di Instagram terlihat lebih cantik, lebih kurus, pergi ke sana-sini, telah memperoleh pencapaian ini-itu, dan yang lainnya.

Kira-kira kenapa ya hal-hal seperti itu bisa muncul? Yuk, kita cari tahu!

Pernahkah kamu secara tidak sadar terlarut begitu saja di dalam explore instagrammu sampai lupa waktu?

Mungkin kebanyakan dari kamu tidak sadar bahwa banyak waktumu terbuang hanya untuk melihat-lihat feed dan story oranglain, kemudian perlahan kamu mulai membandingkan dirimu dengan oranglain?

Tahukah kamu, berdasarkan data yang diperoleh dari GoodNews, pengguna Instagram terbanyak pada bulan Januari sampai Mei 2020 adalah kaum wanita.

Selain itu berdasarkan informasi yang diperoleh dari OKEZONE, rata-rata waktu yang dihabiskan untuk menggunakan Instagram yaitu selama 53 menit.

Kalau kamu, berapa lama yang kamu pakai untuk menggunakan Instagram? Ayo coba kita cek bareng-bareng.

Eits, dimana ya kita bisa cek berapa lama waktu yang sudah kita habiskan di Instagram? Caranya buka profilmu, lalu klik Settings, pilih Account, kemudian pilih Your Activity.

Gimana hasilnya? Setelah kita tahu berapa lama yang kita habiskan untuk menggunakan Instagram, yuk kita cek apa saja indikasi yang menunjukkan apakah kita kecanduan atau tidak.

1. Bangun Tidur Langsung Buka Instagram

Foto oleh RF._.studio dari Pexels

Ayo siapa yang tiap bangun tidur langsung nyari HP terus buka Instagram?

Mungkin Instagram memang salah satu media sosial yang paling banyak digunakan. Sehingga memang banyak informasi-informasi terbaru yang bisa kita peroleh dari sana.

Tapi, apa kamu selalu memperhatikan akun apa saja yang kamu ikuti dan informasi-informasi seperti apa yang kamu dapatkan?

Coba dicermati lagi ya! Siapa tahu informasi-infomasi yang kurang berfaedah yang diperoleh tanpa disaring bisa mempengaruhi isi pikiran kita bahkan mood kita.

Karena seperti kata Dr. Gillian McKeith, “You are what you eat.”. Jika informasi yang kamu terima merupakan asupan yang kamu berikan terhadap otakmu.

Maka bayangkan jika informasi yang kita terima diberikan begitu saja tanpa disaring, bagaimana respon kita? Misalnya kita melihat seorang teman upload sebuah story berisi foto di tempat yang instagamable banget di kala pandemi masih melanda seperti ini. Apakah pikiranmu akau merespon dengan tanggapan yang baik atau buruk?

2. Sedikit-Sedikit Cek HP

Foto oleh Edmond Dantès dari Pexels

Dalam satu hari ini yang terdiri dari 24 jam, tentu saja aktivitas kita bisa bermacam-macam. Bisa saja kita bekerja, merapihkan barang-barang di rumah, memasak, mencuci, dan sebagainya.

Pernahkah kamu ketika sedang melakukan aktivitas tertentu tiba-tiba secara reflek tanganmu mengambil ponselmu? Apa yang kemudian kamu lakukan padahal tidak ada pesan masuk ataupun telepon?

Wah, kalau jawabannya iya maka ini bisa menjadi tanda kecanduan karena setelanya kamu perlu memperhatikan apa yang kamu lakukan setelah memegang ponselmu.

Meskipun mungkin kamu tidak membuka Instagram, apakah kamu memang butuh untuk menggunakan ponselmu itu? Jika tidak, maka ini bisa menjadi salah satu ciri-ciri kecanduan gadget lho!

3. Memantau Jumlah Likes dan Orang yang Melihat Storymu

Foto oleh Prateek Katyal dari Pexels

Bagi kamu yang sudah lama aktif di Instagram, sudah berapa banyak foto atau video yang diunggah ke dalam Instagram? Atau berapa banyak story yang telah kamu buat?

Selama ini kita bisa melihat berapa jumlah likes yang kita peroleh setelah memasukkan foto atau video di Instagram. Selain itu jumlah orang dan siapa saja yang melihat story kita dapat kita lihat pula.

Apa pernah kamu setelah membuat sebuah postingan di Instagram atau story setelahnya selalu mengecek secara berulang berapa orang yang memberikan like pada postinganmu atau mengecek siapa saja yang telah melihat storymu?

Nunggu dilihat sama doi ya? Hehehe.

4. Scrolling Terus!

Foto oleh cottonbro dari Pexels

Ketika sudah masuk ke dalam Instagram, rasanya kurang lengkap ya kalau kita enggak buka explore untuk sekedar kepo. Hahaha.

Tapi, pernah enggak ketika udah buka explore atau ketika lagi lihat-lihat isi Instagram terus aja nge-scroll sampe lupa waktu?

“Eh, perasaan daritadi aku mau nyetrika baju malah keasyikan buka Instagram.”

Lalu kamu sadar sudah lebih dari 10 menit ternyata waktumu terbuang padahal kalau nyetrika udah selesai daritadi. Hahaha.

5. Belajar Cara Mengedit Foto

Foto oleh ready made dari Pexels

Jika kita melihat dari waktu ke waktu content yang ada di Instagram semakin menarik. Hal ini didukung pula dengan kemajuan teknologi.

Semakin menariknya macam-macam postingan yang ada di Instagram membuat pengguna Instagram lainnya pun tertarik dan mencari tahu bagaimana membuat sebuah foto atau video terlihat lebih menarik di dalam feed maupun story.

Apakah kamu yang merupakan salah satu pengguna Instagram tersebut pernah menghabiskan waktu cukup lama untuk mengulang-ulang editan postingan mu agar terlihat menarik?

Atau mungkin selama ini setiap mau melakukan suatu hal kamu berhenti dulu sejenak untuk mengambil gambar. Misalnya seperti hendak makan bersama teman-teman kamu merapikan dulu tatanan meja makanmu demi memdapatkan foto terbaik untuk dipajang di story?

Hal seperti ini mungkin bisa berdampak tidak baik terhadap orang sekelilingmu. Misalnya ketika hendak makan dengan teman-temanmu dan mereka sudah sangat lapar tapi kamu melarangnya makan dulu karena hendak mengambil foto.

“Aduh, jadi keburu enggak laper deh!”

Mungkin saja teman yang lain bisa kehilangan selera makannya.

Salah satu dampak negatif yang timbul ketika seseorang telah kecanduan Instagram adalah mungkin saja timbul pikiran untuk membanding-bandingkan kehidupan diri sendiri dengan kehidupan oranglain.

Lalu timbul rasa insecure terhadap diri sendiri dan seringkali merasa tidak puas dengan kehidupannya sendiri.

Dampak lainnya yang paling parah yaitu dapat menimbulkan depresi.

Menurut para ahli memang tidak semua orang yang menggunakan Instagram berpotensi kecanduan. Para peneliti masih mencari tahu bagiamana pengaruh dari ciri kepribadian yang dapat kecanduan teknologi termasuk dengan media sosial.

Sekarang, setelah mengetahui beberapa hal yang mengindikasikan bahwa seseorang mungkin kecanduan oleh Instagram sebaiknya kita mulai memperhatikan diri kita sendiri demi kesehatan mental kita. Tidak ada salahnya kita mulai puasa media sosial dengan memanfaatkan fitur pengatur pengingat harian seberapa lama waktu untuk mengakses Instagram.

Referensi Sumber Bahan Bacaan (Web) : DosenPsikologi.com, tirto.id, GoodNews, OKEZONE, IDN Times, Hello Sehat, KOMPAS.com.
Sumber Gambar: https://storyset.com/illustration/instagram-video-streaming/cuate

7 tanggapan untuk “Kecanduan Instagram, Kaum Wanita Harus Sadar!

  1. Duh instagram itu memang mengerikan kalau kita ngga pandai-pandai menggunakannya pakai waktu. Apalagi yang nomer 1 itu justru yang paling mempunyai efek samping paling ngeri untuk kita ciwi-ciwi.

    Banyak manfaat sosmed, tapi kita juga sebaiknya aware sama efek negatifnya juga ya ❤

    Suka

    1. Iya bener kak, sebetulnya memang banyak manfaat positif yang bisa dirasain dengan adanya IG. Tapi penting banget sih buat kita supaya punya semacam alarm diri ketika merasa udah muncul rasa-rasa kurang nyaman setelah main IG atau ngerasa terus-terusan buka IG padahal ngga ngapa-ngapain sebaiknya langsung ngobrol sama diri sendiri. Apakah ada yg salah atau ngga…

      Suka

  2. Tulisannya renyah, menarik buat didiskusikan, udah jago banget nih mengemasnya, Mba Dyiarta.

    Dapet wawasan lebih banyak. terima kasih. walau bukan perempuan, setidaknya ini yang kadang terjadi di umum. 😀

    mudah-mudahan konsisten ya?

    Suka

    1. Makasih banyak kadika. Hahaha, iya kak sebetulnya ngga hanya fokus untuk perempuan aja kok. Baik lelaki atau perempuan sama-sama punya potensi kecanduan bahkan bisa terjadi untuk usia berapapun juga.

      Iya kak in sya Allah mau mulai mengkonsistenkan lagi menulis dan menghidupkan blog ini kak. Mudah-mudahan nanti konten-konten yang ada di blog ini bisa ngasih banyak manfaat untuk yang baca..

      Suka

Tinggalkan komentar